Tadi malam, BingX mengadakan AMA yang mendalam menampilkan Ray Yu (CMO dari Fireverse), William Yang (COO dari Fireverse), dan Vivien Lin (CPO BingX & Kepala BingX Labs). Diskusi berpusat pada bagaimana Web3 dan AI mengubah industri musik, memberikan kontrol lebih kepada artis, dan menciptakan peluang baru bagi pendengar.
Para pembicara memulai dengan menyoroti potensi revolusioner Web3 dalam musik, menekankan desentralisasi, distribusi pendapatan yang adil, dan otonomi artis yang meningkat. Alat-alat bertenaga AI Fireverse juga menjadi fokus utama, menunjukkan bagaimana mereka memungkinkan kreasi musik, remix, dan kolaborasi dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya. Tim menjelaskan pendekatan mereka untuk melindungi hak artis melalui kepemilikan berbasis blockchain dan kontrak pintar, memastikan transparansi dan kompensasi yang adil.
Tantangan dalam industri musik saat ini, seperti inefisiensi pendapatan streaming dan kurangnya kontrol kreatif, juga dibahas. Fireverse bertujuan untuk menghilangkan perantara, memberdayakan artis independen, dan memupuk hubungan yang lebih langsung antara kreator dan penggemar. AMA diakhiri dengan melihat ke masa depan, di mana para pembicara memprediksi ekosistem musik Web3 yang berkembang pesat, adopsi AI yang meningkat, dan industri yang lebih didorong oleh artis dalam lima tahun ke depan.
Sesi tersebut merupakan pendalaman yang menarik tentang masa depan musik, meninggalkan audiens dengan pemahaman yang kuat tentang bagaimana Fireverse membentuk era baru inovasi musik. Ketika Web3 dan AI terus berkembang, para pembicara menekankan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat bagi artis dan pelaku industri untuk mengeksplorasi teknologi-teknologi baru ini. Dengan adopsi yang terus tumbuh, batas antara artis dan audiens akan terus memudar, mengarah ke ekosistem musik yang lebih interaktif dan menguntungkan bagi semua yang terlibat.
