
Dalam lompatan besar menuju integrasi Web3 dunia nyata, pemerintah Dubai telah berhasil menyelesaikan program uji coba yang memungkinkan pembayaran dalam cryptocurrency yang dikonversi menjadi stablecoin berbasis AED, menandai salah satu inisiatif pertama yang dipimpin pemerintah di dunia untuk memungkinkan transaksi kripto untuk layanan resmi. Dalam kolaborasi dengan Departemen Keuangan Dubai (DoF), Departemen Pertanahan Dubai (DLD), dan didukung oleh Dubai Digital Authority melalui Dubai Pay, uji coba ini memungkinkan pembayaran biaya layanan pemerintah tertentu menggunakan cryptocurrency utama seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), yang dikonversi menjadi stablecoin yang dipatok ke AED.
Inisiatif ini sejalan dengan visi jangka panjang Dubai untuk menjadi ekonomi sepenuhnya digital, mengintegrasikan inovasi keuangan dengan layanan sektor publik di bawah konsep "City-as-a-Service".
Bagaimana Program Uji Coba Kripto ke Stablecoin Bekerja
Program uji coba yang dilakukan oleh DLD adalah untuk penerbitan layanan peta properti. Pembayaran ini langsung dikonversi menjadi stablecoin yang dipatok ke AED dan kemudian diselesaikan ke dalam perbendaharaan pemerintah dengan nilai AED yang setara. Konversi ini memastikan stabilitas nilai dan mengurangi volatilitas, sambil memanfaatkan blockchain untuk kecepatan dan transparansi.
Peluang untuk entitas pemerintah:
- Mereka dapat mengeksplorasi adopsi yang lebih luas untuk biaya kota, perpanjangan lisensi, dan pembayaran setara pajak.
- Memungkinkan manajemen perbendaharaan yang lebih baik dan kemampuan jejak audit digital berkat transparansi blockchain.
Peluang untuk Bisnis dan Pengguna Ritel:
- Akses ke saluran pembayaran baru berarti kepemilikan kripto menjadi fungsional di luar perdagangan dan investasi.
- Bisnis dapat mengurangi biaya FX/konversi saat menargetkan pelanggan yang menggunakan kripto.
Peluang untuk Perusahaan Kripto dan Fintech:
- Bukti kelayakan untuk integrasi dengan pembayaran sektor publik memperluas peluang bisnis.
- Ini dapat mengarah pada model stablecoin baru yang dipatok ke fiat lokal dan mendukung infrastruktur pembayaran yang patuh terhadap regulasi.
Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Keberhasilan uji coba ini membuka berbagai jalur:
- Peluncuran yang lebih luas dari pembayaran stablecoin kripto ke AED di lebih banyak layanan pemerintah di Dubai, mungkin pada tahun 2026.
- Pengenalan stablecoin AED yang diterbitkan secara resmi yang diatur oleh otoritas keuangan Dubai (seperti VARA atau DFSA).
- Kolaborasi dengan emirat lain atau negara-negara GCC untuk menetapkan standar regional untuk penerimaan pembayaran kripto dan sistem stablecoin.
- Interoperabilitas yang ditingkatkan, sehingga pembayaran yang dilakukan melalui stablecoin dapat digunakan oleh vendor internasional, wisatawan global, dan bisnis berbasis kripto.
Uji coba Dubai untuk pembayaran stablecoin kripto ke AED menandai momen bersejarah untuk mengintegrasikan pembayaran blockchain ke dalam layanan sektor publik dunia nyata. Dengan memadukan inovasi, pandangan jauh regulasi, dan desain yang berpusat pada pengguna, Dubai semakin mendekati masa depan di mana aset digital tidak hanya untuk spekulasi tetapi untuk transaksi sehari-hari.
Jika berhasil diskalakan, inisiatif ini dapat menjadi cetak biru untuk pemerintah lain di seluruh dunia yang ingin mengadopsi pembayaran berbasis stablecoin.
- Ledakan Kripto Institusional: Perdagangan Opsi Bitcoin Kini Tersedia di UEA
- Apa Itu ETF Staking Solana dan Bagaimana Cara Kerjanya?
- ETF XRP Spot Akan Diluncurkan pada 13 November: Apa Itu ETF XRP Spot?
- SEC Memberikan Lampu Hijau untuk Penebusan In‑Kind untuk ETF Bitcoin & Ethereum: Apa Artinya bagi Investor
- Apa Itu ETF Staking Ethereum dan Bagaimana Cara Kerjanya?
- Apa Saja ETF Ethereum Spot Terbaik untuk Dibeli di 2025?