Pada tahun 2024, volume transaksi stablecoin mencapai $27,6 triliun secara global, melampaui volume pembayaran Visa sebesar $13 triliun dengan 7,7%, mengungguli Visa dan Mastercard secara gabungan. Untuk UEA dan KSA, yang mendorong lonjakan kripto MENA dengan pertumbuhan transaksi tahunan 12%, pencapaian ini menekankan dominasi stablecoin dalam keuangan digital. Pengguna kripto, yang familiar dengan trading namun mencari opsi pencairan, dapat memanfaatkan tren ini di pasar yang diregulasi, memanfaatkan stablecoin seperti USDT, USDC, dan AE Coin UEA yang dipatok pada AED untuk pengiriman uang dan keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Stablecoin Mendefinisikan Ulang Transaksi
Stablecoin memproses $15,6-$27,6 triliun pada tahun 2024, didorong oleh transfer berbiaya rendah dan instan pada blockchain berkecepatan tinggi seperti Solana dan Ethereum. Di UEA, stablecoin menyumbang 51% dari transaksi kripto, dengan $9,8 miliar arus masuk pertukaran, naik 55% dari 2023. Adopsi retail KSA, sejalan dengan tujuan diversifikasi Vision 2030, melihat stablecoin menggerakkan pengiriman uang, dengan 93% transfer stablecoin UEA berukuran retail (di bawah $1 juta). Secara global, 110 juta transaksi stablecoin bulanan menyoroti kegunaannya, setara dengan 0,41% volume Visa. AE Coin UEA, yang didukung oleh cadangan dirham, meningkatkan adopsi lokal, menawarkan alternatif yang patuh untuk pembayaran lintas batas, sesuai Peraturan Layanan Token Pembayaran Bank Sentral.
Peluang & Tantangan
Kejelasan regulasi UEA, yang dipimpin oleh kerangka lisensi VARA, dan generasi muda KSA yang melek teknologi (65% di bawah 30 tahun) mendorong adopsi stablecoin, mendukung pusat keuangan dan pengiriman uang ($38,5 miliar keluar dari KSA, 2024). Stablecoin menawarkan efisiensi, dengan biaya serendah 0,1% versus 1-3% Visa, ideal untuk komunitas ekspatriat UEA (88,5% dari populasi). Program Transformasi Infrastruktur Keuangan UEA memposisikan AE Coin sebagai jembatan ke keuangan tradisional, berpotensi membuka jalan bagi Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC). Namun, tantangan tetap ada: transaksi yang didorong bot meningkatkan volume (70% secara global, 98% di Solana), menyimpangkan aktivitas organik. Ketidakpastian regulasi KSA dan kendala likuiditas pada platform yang lebih kecil menambah hambatan. Trader berpengalaman harus memprioritaskan platform dengan lisensi regional, likuiditas tinggi, dan biaya transparan, memastikan kepatuhan terhadap audit cadangan ketat UEA dan kebijakan KSA yang berkembang.
Masa Depan
Kapitalisasi pasar stablecoin $200 miliar, mewakili 1% dari pasokan dolar AS, menandakan peran yang berkembang dalam keuangan global. Di UEA, diperkirakan akan ada 3,78 juta pengguna kripto pada tahun 2025, dan antusiasme retail KSA memposisikan mereka sebagai pionir kripto. Trader berpengalaman sering menggunakan atau memaksimalkan keuntungan menggunakan off-ramp stablecoin seperti penarikan bank, trading P2P, atau meja OTC, terutama dengan dukungan regulasi AE Coin. Dengan stablecoin menggerakkan pengiriman uang dan DeFi, UEA dan KSA membentuk lanskap keuangan yang patuh dan inovatif, menawarkan peluang bagi trader untuk berkembang.