Undang-Undang GENIUS – Apa Artinya Ini untuk Ekonomi Digital Timur Tengah

  • 4 mnt
  • Diterbitkan pada Aug 9, 2025
  • Diperbarui pada Nov 13, 2025

Saat ekonomi digital berkembang pesat secara global, AS menggandakan komitmennya terhadap teknologi emerging melalui langkah legislatif yang berani. Amerika Serikat telah mengambil langkah berani dengan memberlakukan Undang-Undang Guiding and Establishing National Innovation for US Stablecoins (GENIUS), legislasi besar pertama AS yang mengatur stablecoin. Ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Donald Trump, Undang-Undang GENIUS menandai titik balik bagi industri kripto, menjanjikan untuk membawa stablecoin ke dalam sistem keuangan mainstream. Namun, apa artinya ini bagi Timur Tengah, khususnya UEA dan KSA, di mana ekonomi digital berkembang dengan cepat?

 

Apa itu Undang-Undang GENIUS?

Undang-Undang GENIUS menetapkan kerangka regulasi yang jelas untuk stablecoin, mengatasi kebutuhan lama akan pengawasan di sektor yang beroperasi dalam area abu-abu hukum. Dengan RUU ini, AS bergabung dengan daftar negara yang semakin bertambah yang berusaha membawa pengawasan dan stabilitas ke ekosistem aset digital yang berkembang pesat. Tiga ketentuan utama meliputi:

  • Penerbit stablecoin harus mendukung token mereka dengan aset berkualitas tinggi dan likuid seperti dolar AS atau obligasi Treasury dengan rasio 1:1, memastikan stabilitas dan kepercayaan.
  • Penerbit Stablecoin harus mematuhi aturan Anti-money laundering (AML) dan counter terrorism financing yang ketat, meningkatkan perlindungan konsumen dan mengurangi aktivitas ilegal.
  • Bank, fintech, dan bahkan peritel kini dapat menerbitkan stablecoin, asalkan mereka memenuhi standar regulasi, berpotensi memperluas penggunaannya dalam transaksi sehari-hari.

Legislasi ini merupakan kemenangan bagi industri kripto, yang telah lama mencari kejelasan regulasi untuk mendorong adopsi. Untuk Timur Tengah, di mana transformasi digital menjadi prioritas, Undang-Undang GENIUS dapat memperkuat ambisi wilayah tersebut untuk memimpin dalam blockchain dan AI.

 

Bagaimana Undang-Undang GENIUS Berdampak pada Timur Tengah?

Implikasi Undang-Undang GENIUS untuk UEA dan KSA sangat mendalam, menawarkan peluang untuk mempercepat transformasi digital sambil menavigasi tantangan potensial:

  • Meningkatkan Pembayaran Digital: Stablecoin, dengan kemampuan biaya rendah dan penyelesaian instan, dapat merevolusi remitansi dan perdagangan di Timur Tengah, di mana pekerja ekspatriat dan perdagangan global merupakan pendorong ekonomi utama. Misalnya, stablecoin dapat mengurangi biaya tinggi yang terkait dengan sistem remitansi tradisional, sejalan dengan tujuan wilayah tersebut untuk inklusi keuangan.
  • Menarik Investasi Global: Kejelasan regulasi yang diberikan oleh Undang-Undang GENIUS membuat AS menjadi tujuan menarik untuk investasi kripto, yang dapat menginspirasi kerangka serupa di UEA dan KSA.

UEA, khususnya Dubai, memiliki kerangka regulasi yang matang untuk aset virtual, termasuk stablecoin, yang dipimpin oleh VARA, didirikan pada tahun 2022 di bawah Hukum Dubai No. 4. Regulator federal UEA, seperti Securities and Commodities Authority (SCA) dan Central Bank of the UAE (CBUAE), mengawasi daratan UEA, sementara Dubai International Financial Centre (DIFC) dan Abu Dhabi Global Markets (ADGM) memiliki kerangka mereka di bawah Dubai Financial Services Authority (DFSA) dan Financial Services Regulatory Authority (FSRA), masing-masing.

Undang-Undang GENIUS lebih dari sekadar kebijakan AS; ini adalah katalis untuk adopsi kripto global, dengan Timur Tengah siap memainkan peran utama. Saat stablecoin mendapat legitimasi, UEA dan KSA dapat memanfaatkan visi strategis, kemampuan investasi, dan tenaga kerja yang paham teknologi mereka untuk menjadi pusat global untuk Web3 dan AI. Namun, keberhasilan akan bergantung pada mencapai keseimbangan antara inovasi dan regulasi yang kuat untuk melindungi konsumen dan memastikan stabilitas keuangan.